Selasa, 26 April 2011

CARA INSTALL ORACLE DATABASE di UBUNTU

menginstall  oracle 10g pada ubuntu cukup mudah, pada langkah kali ini akan melakukan install melalui Repository, Berarti pastikan kita Terhubung dengan internet pada saat proses instalasi.

perintah yang akan kita gunakan yaitu : aptitude dan apt-get.

disini kta akan menggunakan repository milik Oracle. langkah awal kita lakukan penambahan pada referensi repository kita dengan mengedit file source list.
gunakan perintah :
# gedit /etc/apt/source.list



pada teks editor tambahkan source list nya dengan.
deb http://oss.oracle.com/debian unstable main non-free


selanjutnya kita mendaftarkan kunci ke apt nya, gunakan perintah :

$ wget http://oss.oracle.com/el4/RPM-GPG-KEY-oracle -O- | sudo apt-key add -

update package yang ada pada repository.


$ sudo apt-get update

install Oracle Database mengunakan perintah : 
$ sudo aptitude install oracle-xe oracle-xe-client

tunggu hingga proses donwload sam instalasi selesai.

langkah terakhir yaitu konfogurasi Oracle Database.
gunakan perintah :

$ sudo /etc/init.d/oracle-xe configure
isi konfigurasi sesuai keinginan.



selanjutnya akses Database menggunakan web browser di :

http://127.0.0.1:8080/apex

semoga membantu.. :)

Sabtu, 23 April 2011

Cara membuat Referensi Repository

Repository merupakan suatu pustaka aplikasi pada  sistem operasi khusunya Unix, repository dibutuhkan untuk Sistem Operasi menginstall suatu aplikasi. Banyak server Online di internet yang menyediakan suatu server repository. misalnya repository UGM, kambing (UI) , UNDIP dll. ketika user akan menginstall suatu aplikasi maka salah satu cara nya adalah dengan menggunakan Repository, apabila memilih menggunakan repository maka user harus menetapkan referensi repository terlebih dahulu.
  > pastikan sudah login sebagai super user
      $pfexec su -







> lakukan list Repository yang ada saat ini
    #pkg  publisher
perintah ini digunakan untuk melakukan list pada rujukan repository saat yang ada, secara default masih merujuk pada htp://pkg.oracle.com/solaris/release



> ubah referensi repository
   #pkg set-publisher -P -O http://10.7.22.5 solaris

Option set-publisher digunakan untuk mengeset referensi repository, sedang sub option -P digunakan untuk mengeset repositorynya menjadi prioritas dikarenakan bisa ada lebih dari satu rujukan repository, -O digunakan sebagai Original maksutnya link ini original alias bukan mirror, http://10.14.202.35 merupakan alamat tujuan dan solaris merupakan nama yang kita set untuk repo ini.
kemdian list lembali repository nya.
    #pkg  publisher
 maka referensi repository akan merujuk pada http://10.7.22.5:10000

MOD 3 PreTest Solaris

mengsinstall APPLIKASI tanpa Repository (OFFLINE)

ada beberapa masalah saat kita akan melakukan instalasi aplikasi pada Operating sistem pada saat kita tidak terhubung langsung dengan repository. masalah yang timbul adalah kita tidak dapat me resolve applikasi yang kita butuhkan. dikarenakan OS tidak selamanya selalu terhubung dengan Jaringan.
dengan keterbatasan ini maka apabila akan melakukaninstalasi suatu aplikasi maka kita melakukannya secara OFFLINE. pada contoh kali akan mencoba menginstall aplikasi songbird pada solaris.
> Download applikasi songbird nya disini.
>simpan di flashDisk kemudian pastikan VM-Ware sudah dipasang USB controller, Jika belum Poweroff Solaris kemudian add USB controller dan Power ON kembali solaris.

> pada VM-Ware pilih Menu VM-> removable Device dan pilih Device USB yang barusan kita pasang.
>pastikan Solaris Sudah Mendeteksi Removable Disk Anda.

> buka terminal masuk ke dirrektory dimana removable disk anda berada.
> tuliskan perintah :
    # bunzip2 -kv songbird-1.0.0.en-US.opensolaris-i386-pkg.bz2
perintah di atas berguna untuk mengekstrak file (seperti zip) seangkan option -k digunakan untuk keep file (file aslinya tidak dihapus) dan -v merupakan verbose digunakan untuk menampilkan proses yang terjadi.


> install aplikasi menggunakan perintah:

   #pkgadd -d songbird-1.0.0.en-US.opensolaris-i386-pkg

perintah diatas digunakan untuk megisntall paket applikasi, sedangkan option -d diwajibkan apabila akan melakuakn install secara mandiri (offline) -d berarti datastream, maksutnya install aplikasi melalui pembacaan file (stream reader).

ikuti perintah yang ditampilkan oleh terminal. pastikan berhasil hingga menghasilkan tampilan sebagai berikut.


> lihat applikasi yang barusan kita install menggunakan perintah:

    #pkginfo | grep song

perintah diatas digunakan untuk melakukan list informasi package yang sudah terpasang. sedangkan | grep song digunakan untuk melakukan filter dengan kata-kata yang berisi string "song".



>menghapus package yang barusan kita install, gunakan perintah:

    #pkgrm SFEsongbird

perintah diatas digunakan untuk meng-unistall package song bird. kemudian gunakan perintah .



  #pkginfo | grep song


pastikan SFEsongbird sudah tidak ada.


FILE SYSTEM PART I
kelebihan file sistem solaris (ZFS) dibandingkan dengan filesistem lain yaitu file sistem ZFS tidak lagi menggunakan partisi seperti layaknya file system NTFS. 
berkaca pada file sistem NTFS yang masih menggunakan sistem partisi, seandainya terdapat 2 harddisk dengan kapasiatas masing-masing 8Gb, maka file System NTFS akan membacanya menjadi 2 partisi (anggap saja drive D: dan drive E:). permasalahan yang akan timbul adalah apabila kita mempunyai sebuah data dengan ukuran 10Gb. maka file ini tidak dapat di masukkan kedalam harddisk tersebut padahal harddisk tersebut apabila di gabungkan memiliki kapasitas 16Gb. melihat permasalahan ini ZFS mempunyai file sistem yang berbeda dengan NTFS. ZFS menggunakan Pool, dimana setiap pool tersusun dari beberapa harddisk. sehingga harddisk yang tadinya 2 buah dengan kapasitas masing 8Gb dapat disatukan menjadi 16Gb pada pool ZFS. sehingga file yang besarnya 10Gb dapat ditampung dalam pool ini.

> pasang 3 harddisk pada VM-ware (menambahkan 2, karena defaulnya sudah ada 1)
> power on virtual machine.
> pastikan sudah login di solaris
> buka terminal dan list pool yang sudah terbentuk pada solaris.

     #zpool list

secara default sudah terdapat rpool yaitu pool dimana sistem operasi tersebut tertanam (misalnya drive C: pada windows).

> selanjutnya kita akan membuat pool baru, dimana pool baru ini berisi satu atau lebih harddisk, maka sebelum itu kita list dulu harddisk kita menggunakan perintah:

   #format 

 
terdapat 3 harddisk yaitu c2d0, c2d1, c7d1. tekan tombol ctrl+c (untuk keluar dari perintah format)
 >kita list status dari pool-pool yang ada.

   #zpool status


terlihat bahwa harddisk c2d0 sudah digunakan oleh rpool maka untuk membuat pool baru gunakan harddisk yang lain.

> buat pool dengan 2 harddisk lainnya.

#zpool create poolbangetDah c2d1 c7d1

perintah ini digunakan untuk membuat pool baru dengan menggunakan 2 harddisk.

> kemudian lakukan perintah list pool kembali.

#zpool list


terlihat kapasitas pool baru 15.9 Gb.

> list kembali status nya
   #zpool status
 





diketahui bahwa pool baru menggunakan 2 harddisk.

> menghapus pool yang sudah buat

#zpool destroy poolbangetDah

>list kembali pool nya


     #zpool list


  

maka pool kita sudah hilang...

Minggu, 03 April 2011

Memperbaiki MBR pada Windows


terkadang pada saat kita melakukan install ulang OS terkadang Boot loader kita muncul bacaan missing NTLDR, dengan begini kita bisa lagi masuk kedalam windows kita.
MBR dalah sebuah skema partisi yang menggunakan struktur Master Boot Record. Di dalam Master Boot Record, terdapat sebuah tabel partisi yang menjelaskan di mana partisi-partisi diletakkan di dalam hard disk. Skema partisi ini hanya terdapat di dalam sistem Intel x86, dan diimplementasikan dalam system BIOS sistem tersebut (wikipedia).

untuk pengguna OS windows XP cara memperbaikinya dalah dengan melakukan repair Master Boot Record nya, caranya cukup masukkan CD windows XP, lalu pilih repair, nanti akan muncul command prompt.
kemudan cukup ketikkan fixmbr


kemudian restart kembali komputer maka windows kembali seperti semula.


untuk pengguna windows 7 atau vista maka caranya hampir sama yang berbeda hanya  pada commandnya. masukkan DVD windows 7 atau Vista, pilih repair , kemudia akan muncul jendela command prompt cukup ketikkan perintah bootrec fixmbr
setelah itu restart komputer, maka windows 7 sudah kembali seperti semula.

cara ini juga dapat dipakai apabila kita menggunakan dual OS, XP dan 7. apabila kita sebelumnya menggunakan OS wiin XP kemudian menginstall win 7 ini tidak jadi masalah karena win7 mendukung chain MBR untuk winXP yang dikenal sebagai earlier version of windows, yang jadi maslah adalah pada saat komputer kita sudah terinstall Win7 kemudian kita mengistall winXP maka windows7 kita tidak dapat di akses lagi. cara diatas dapat digunakan untuk mengembalikan win7 yang hilang akibat di timpa oleh windowsXP, atau windows dengan versi sebelumnya.

Cara Mudah Menggunakan Samba Di Ubuntu


Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service). Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows.
cara install samba ada banyak versi, mulai dari versi yang susah sampai versi yang paling gampang yaitu yang menggunakan GUI (Graphical User Interface). atau cara yang lebih gampang lagi  kita cukup mendownload paketnya saja disini. kira-kira tanmpilannya seperti ini:

 di package timggal ketikkan samba

kemudian tinggal download tuh file .deb nya kalau udah di download tinggal double klik tuh file yang barusan kita download.

nah nanti akan melakukan proses instalasi otomatis, pastikan iinstalasi berjalan dengan baik dan sukses.
apabila berhasil kita sudah dapat melakukan sharing file caranya kilik kanan pada folder yang akan di share kemudian pilih sharing option maka akan muncul jendela:
isi share nama dengan nama folder yang akan ditampilkan pada saat share, kemudian checklist pilihan Allow others to create and.... apabila user lain diperbolehkan untuk mengedit-edit direktori ini. kemudian checklist Guest access apabila sharing yang anda lakukan tidak memerlukan autentifikasi user (pubic share).
jika sudah maka folder yang kita share sudah berubah tanda menjadi :
maka folder kita sudah bisa diakses oleh jaringan. Semoga membantu

Jumat, 01 April 2011

Remote Oraclesolaris di VM dengan kondisi BRIDGE


Pada saat kita menginstall opensolaris pada virtual machine alias VM kita sedikit mendapat kesulitan dengan minimnya RAM yang kita gunakan sehingga OracleSolaris yang kita jalankan sangat lambat dalam proses nya. untuk solusi ini maka yang perlu kita lakukan adalah melakukan remote OracleSolaris melalui OS luar kita sebut saja menggunakan windows, biasanya kita meggunakan PUTTY sebagai software untuk melaukan remote.


kita perjelas kondisinya terlebih dahulu….
yang dimaksud dengan Membridge kan jaringan adalah OracleSolaris nya secara langsung mempunyai akses yang sama dengan komputer host nya. supaya lebih mudah memahimya perhatikan gambar dibawah ini:


Pada figur 1 ada 2 buah komputer yang satu menggunakan PC-windows dan yang satu lagi menggunakan PC-OracleSolaris keduanya terkoneksi ke jaringan.
pada figur 2  PC-windows menggunakan VM dan diinstall PC-OracleSolaris
pada figur 3 VM di setiing dengan bridge sehingga yang terjadi adalah
  • Network card PC – windows terkoneksi langsung dengan jaringan (pada kasus ini anggap saja switch)
  • Network Card PC-OracleSolaris terkoneksi langsung dengan jaringan (pada kasus ini anggap saja switch)
  • pada figur3 kondisi jaringannnya dapat dikatakan seperti figur 1 yang membedakan hanya melalui 1 kabel ke swith
  • pada kondisi ini VM seakan-akan mempunyai kabel tersendiri yang langsung terhubung ke swith padahal menumpang dengan PC-windows (pada figur 3 digambarkan dengan garis putus-putus)
  • yang menghubungkan OracleSolaris yang ada di VM dengan PC-windows adalah jaringan (anggap saja switch)

jadi untuk meremote OracleSolaris Menggunakan Putty apabila kita menggunakan jaringannya BRIDGE maka PC-windows harus terkoneksi ke jaringan (misalnya ada menggunakan kabel lan yang terkoneksi ke switch)

konfigurasinya dalah sebagai berikut:
apabila ada DHCP maka pastikan Windows dapat IP DHCP (contohnya apabila kita colokkan kabel LAN kemudian windows langsung dapat IP otomatis).
apabila tidak maka gunakan IP Static
set IP windows menjadi 10.7.22.6 dengan net mask 255.255.255.0
kemudian masuk ke VM dan jalankan OracleSolaris, apabila ada DHCP maka pastikan Opensolaris dapat DHCP, DHCP yang didapatkan harus sama dengan DHCP yang didaptkan oleh windows, misalnya windows dapat DHCP 10.14.23.8 dengan netmask 255.255.255.0 maka pastikan OracleSolaris mendapatkan DHCP 10.14.23.x dengan netmask 255.255.255.0.
apabila ada DHCP tetapi OracleSolaris tetap tidak mendapatkan IP sejaringan dengan Windows ketikkan perintah:

root#svcadm enable nwam
(Mengaktifkan service DHCP pada OracleSolaris)
jika tidak ada DHCP maka gunakan IP static
dengan cara :
root#svcadm disable nwam
(perintah ini digunakan untuk mematikan service hdcp pada OracleSolaris
root#svcadm enable physical:default
 (perintah ini digunakan untuk mengaktifkan interface pada OracleSolaris
root#ifconfig -a
(perintah ini digunakan untuk melakukan list pada interface yang ada)
root#ifconfig nama_interface inet 10.7.22.7/24
(perintah ini digunakan untuk melakukan set IP pada interface OracleSolaris) 
root#ifconfig -a
pastikan IP inteface kita mendapatkan IP 10.7.22.7

jika sudah dari windows lakukan ping ke opensolarisnya dengancara buka cmd
ketik:
ping 10.14.202.7

pastikan reply apabila request time out maka ulangi langkah diatas hingga benar.
selanjutnya tinggal buka putty dan masukkan IP 10.14.22.7 maka proses remote dapat dilakukan.

Remote Oraclesolaris di VM dengan kondisi NAT


Pada saat kita menginstall OracleSolaris pada virtual machine alias VM kita sedikit mendapat kesulitan dengan minimnya RAM yang kita gunakan sehingga opensolaris yang kita jalankan sangat lambat dalam proses nya. untuk solusi ini maka yang perlu kita lakukan adalah melakukan remote OracleSolaris melalui OS luar, kita sebut saja menggunakan windows, biasanya kita meggunakan PUTTY sebagai software untuk melaukan remote.

 Di VM ware ada dua kondisi nih.. Kondisi NAT atau Kondisi Bridge.. untuk kali ini akan dibahas yang menggunakan NAT.. sebelumnya kita perjelas dulu nih bagaimana cara kerjanya NAT.


pada figur 1 ada 2 buah komputer yang satu menggunakan PC-windows dan yang satu lagi menggunakan PC OracleSolaris,  PC-windows terhubung langsung menuju jaringan sedangkan PC OracleSolaris hanya tersambung ke PC windows.
pada figur 2 PC-windows menggunakan VM dan diinstall  OracleSolaris
pada figur 3 VM di setiing dengan NAT sehingga yang terjadi adalah
  • Network card PC – windows terkoneksi langsung dengan jaringan (pada kasus ini anggap saja switch)
  • Network Card PC-OracleSolaris tidak terkoneksi langsung dengan jaringan (pada kasus ini anggap saja switch) tetapi terkoneksi dengan windows
  • pada figur3 kabel atau jaringan yang menghubungkan antara windows dengan swithch dilepas maka OracleSolaris dan windows tetap dapat terkoneksi
  • yang menghubungkan OracleSolaris yang ada di VM dengan PC-windows adalah jaringan mereka sendiri tanpa membutuhkan perangkat jaringan luar lainnya pada contoh ini kabel lan yang menuju switch.

jadi untuk meremote OracleSolaris Menggunakan Putty apabila kita menggunakan jaringannya NAT maka PC-windows TIDAK HARUS terkoneksi ke jaringan (misalnya ada menggunakan kabel lan yang terkoneksi ke switch)

konfigurasinya adalah sebagai berikut :
pada windows terdapat 2 adapter jaringan VM ware..

adapter 1 disetting IP 10.7.22.2 netmask 255.255.255.0 adapter 2 di setting IP 10.7.22.3 netmask 255.255.255.0
pada OracleSolaris
root#svcadm disable nwam
(perintah ini digunakan untuk mematikan service hdcp pada OracleSolaris
root#svcadm enable physical:default
 (perintah ini digunakan untuk mengaktifkan interface pada OracleSolaris
root#ifconfig -a
(perintah ini digunakan untuk melakukan list pada interface yang ada)
root#ifconfig nama_interface inet 10.7.22.4/24
(perintah ini digunakan untuk melakukan set IP pada interface OracleSolaris) 
root#ifconfig -a
pastikan IP inteface kita mendapatkan IP 10.7.22.4
jika tidak ulangi langkah set IP static hingga mendapatkan IP tersebut
selanjutnya masukk ke windows gunakan cmd kemudian
ketik:
ping 10.14.22.4

pastikan reply apabila request timeout lakukan langkah diatas dengan benar
selanjutnya proses remote sudah dapat dilakukan.

Mount file ISO di Solaris


kadang kala suatu file CD atau DVD di buat dalam bentuk *.iso, apabila kita menggunakan OS windows cukup menginstall aplikasi misalnya ultraISO atau aplikasi pembaca file ISO lainnya.
pada keluarga solaris, pada kasus ini akan dibahas mengenai OracleSolaris secara default sudah dapat membaca file *.ISO.

menggunakan command:
lofiadm
perintah lofiadm seharusnya diikuti dengan attribut -a kemudian path dimana iso itu berada misalnya nama filenya aneh.iso :
1. namauser:# lofiadm -a /export/home/sisjar/aneh.iso
pada contoh diatas, kita melakukan pembacaan file aneh.iso yang ada pada direktori /export/home/sisjar/. apabila perintah diatas berhasil maka akan file iso kita akan di mounting ke folder /dev/lofi/ untuk mengecek apakah suad termount gunakan perintah
2. ls /dev/lofi/
pastikan ada folder di dalam partisi tersebut. misalnya terdapat folder /dev/lofi/1
itu berarti file iso kita sudah di mount ke folder tersebut. 
selanjutnya yang pelu kita lakukan adalah melakukan mounting, caranya buat dulu folder mounting nya terserah dimana aja, sebagai contoh:
5. namauser:# mkdir /mnt/isoimage
setelah kita membuat folder isoimage (namanya boleh apa aja, bebas) di direktori /mnt maka selajutnya mount blok device nya ke folder ini.
6. namauser:# mount -F hsfs /dev/lofi/1 /mnt/isoimage
nah dengan begini kita sudah bisa membaca file iso nya, coba di cek pada direktori /nmt/isoimage
apabila kita ingin melakukan pembacaan file iso yang lain lagi, maka lakukan perintah no.1
maka akan diletakkan pada blok device :
7. /dev/lofi/2
begitu seterusnya, masalahnya akan banyak resource yang terpakai, oleh sebab itu sebaiknya apabila sudah selesai melakukan pembacaan file iso, maka sebaiknya di dettach kembali.
namun sebelum melakukan dettach terhadap lofi/1 maka terlebih dahulu di umount folder tempat mountnya:
8. namauser:# umount /mnt/isoimage
selanjutnya dettach lofi/1
9. namauser:# lofiadm -d /dev/lofi/1
nah dengan begini sudah kembali seperti semula.
untuk mengecek apakah masih ada file iso yang ter attach maka gunakan perintah lofiadm
semoga membantu..

Mount file ISO di linux Menggunakan Nautilus Script


File ISO adalah sebuah file archive dari optical disc yang menggunakan format ISO (International Organization for Standardization) yang banyak didukung oleh para vendor software. File ISO image biasanya memiliki ekstensi file ISO. tetapi Mac OS X ISO images seringkali memiliki ekstensi CDR. Nama “ISO” diambil dari sistem file ISO 9660 yang digunakan untuk media CD-ROM, tapi sebuah ISO image juga dapat berisikan sistem file UDF karena UDF sebelumnya telah kompatibel dengan ISO 9660. (wikipedia).

kalau kita menggunakan OS Windows tinggal install ultra iso atau Daemon aja, maka applikasi tersebut sudah dapat membaca file iso tersebut. applikasi ini akan membuat virtual optical drive yang nantinya file iso inii akan di mount di optical drive tersebut.

nah sekarang masalahnya kalau kita menggunakan  OS selain windows misalnya Linux gimana dong?? disini saya akan mengabil contoh kasus kalau menggunakan OS linux Ubuntu. kalau OS ubuntu sangatlah mudah karena nautilus sudah mendukung mounting file ISO, namanya nautilus script.

langkah-langkah
sebelumnya kita download dulu script mount.h dan  umount.h dulu. kalau dah di donlot, copy filenya ke direktori /home/username/
abis itu buka terminal ketikkan perintah berikut :

sudo chmod +x /home/username/mount.sh
sudo chmod +x /home/username/unmount.sh

abis itu kopi nautilus script nya ke gnome enverionment.

sudo mv /home/username/mount.sh ~/.gnome2/nautilus-scripts/
sudo mv /home/username/unmount.sh ~/.gnome2/nautilus-scripts/

maka proses mount sudah bisa dilakukan.. caranya,,,

klik kanan di file iso nya pilih script lalu pilih mount-iso.
kalau berhasil akam muncul pesan sebagai berikut:

tinggal liat file mount nya di direktori /media/namaiso
kalau mau umount gimana yak???
caranya sama.. tinggal pilih yang umount.

maka akan muncul kotak dialog


semoga info ini bermanfaat.. terimakasih sudah berkunjung di baidawi note.

Memperbaiki Grub Yang Hilang Pada Linux (ubuntu)

awalnya temen aku minta tolong ke aku untuk memperbaiki windows 7 nya yang bermasalah, setelah aku liat-liat ternyata emang butuh install ulang. nah untungnya di laptopnya juga dah keinstall Linux Ubuntu, Jadi Bisa Aku Backup tuh data-data di windows7 nya.


terus pas  udah aku install ulang tuh Windows7 wah yang terjadi gak ada lagi tuh yang namanya GRUB. alias untuk memilih mau pake windows apa linux.. wah bisa berabe nih urusan… temen aku bisa ngamuk tuh kalau linuxnya ilang..

akhrnya aku nemu cara nih..
Masukkan CD Linuxnya (dalam hal ini Ubuntu )
abis itu aku pilih yang try Ubuntu.. alias jalanin live CD nya…
setelah itu liat partisi Linuxnya ada dimana, aku ketik perintah

$ sudo fdisk -l
Oh iya ngetiknya dimana… di terminal live CD.
kira-kira tampilannay kayak gini nih…

Disk /dev/hda: 120.0 GB, 120034123776 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 14593 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes
Device______Boot___Start__
______End________Blocks____Id_____System
/dev/sda1____________1________1224________64228+___83_____Linux
/dev/sda2_____*____1225_______2440______9767520____a5____Windows
/dev/sda3__________2441______14593_____97618972+___5____ Extended
/dev/sda4_________14532______14593_______498015____82___Linux swap
 
setelah itu di mount tuh patisinya linux.. dimount kemana yak?? kemana aja boleh.. wkwkwk aku mau mount ke folder /media aja dah,,
buat folder di /media/root
caranya gimana… ini nih..
 
$ sudo mkdir /media/root 

absituh mount dah partisinya linux.. eh mount tuh apa yak.. mount tuh.. ya mount.. hahahahahha… pokoknya ya mount… supaya bisa kebaca tuh partisinya…. tapi kalau kata senior aku.. mount tuh gunung,,, pokoknya bukan yang kembar2..

caranya-caranya,,,,,

$ sudo mount /dev/sda1 /media/root

sebenarnya perintah di atas gunnya apa sih?? guanya yaitu seperti membuat link partisi linuxnya kedalam folder /media/root, nah /dev/sda1 itu terserah ama partisi linux ada dimana… kalau di sda2 ya pake sda2…, kalau mau liat hasilnya apa berhasil apa enggak..  coba aja list folder nya..

$ ls /media/root
 
langkah diatas gunanya untuk mengelist isi dari sebuah direktori, nah kalau hasilnya tuh ada folder linuxnya maka udah bisa mount partisinya…
langkah trakhir install tuh grub nya,,,,
 
$ sudo grub-install –root-directory=/media/root /dev/sda
 
nah setelah laptopnya aku restart,,, waw.. Grubnya dah keinstalll lagi.. seneng,, jadi gak dimarahin ama si dia…